Rabu, 25 Januari 2017

Januari 2017

Satu waktu anda mungkin pernah mengamai penat masalah pekerjaan, bosan dengan rutinitas yang itu itu saja, saya pikir itu merupakan hal ang dialami semua orang, baik orang yang sudah terbiasa dengan rutinitas sehari hari terlebih orang orang yang kegiatan sehari hari nya berpergian dari satu tempat ke tempat lain atau orang biasa bilang dengan pekerjaan mobile.

Dan ketika hal tersebut terjadi terlebih pada titik puncak kepenatan memang anda harus rehat sejenak untuk merefresh pikiran, merefresh badan agar ketika anda kembali pada rutinitas anda keesokan hari anda akan mendapatkan kekuatan baru yang berguna dalam produktifitas anda.

Salah satu cara untuk melepaskan kepenatan adalah dengan menyalurkannya melalui hobi, bagi saya sendiri menulis di blog adalah salah satu hobi yang bisa membuat diri menjadi refresh, ketika suntuk ataupun ketika mempunyai masalah atau uneg uneg yang perlu dikeluarkan, maka terkadang blog lah menjadi pelampiasan kejengkelan, kepenatan tersebut meski dalam blog tersebut saya secara pribadi harus tetap dapat menjaga batas batas di dalam kebebasan menuangkan ide dalam pikiran menjadi tulisan dengan tanpa adanya batasan yang mengecam.

Meskipun dalam blog ini berisi berbagai macam tulisan, tapi tulisan tersebut memang ditujukan untuk personal alias bersifat pribadi sehingga yang dulunya saya menyebar nyebar tulisan saya karena memang untuk cari visitor alias orang yang membaca, tapi sekarang saya lebih memilih untuk membiarkan saja tulisan yang ada di blog ini tanpa ada sebar sebar kemana mana, alhasil biasanya statistik visitor yang tampil setelah satu tulisan terbit hanya berkisar 5 - 10 orang itupun masih mending, karena kebanyakan statistiknya ya 0.

Dilain pihak sebenarnya saya ingin menuangkan rasa kesendirian saya dalam tulisan ini namun tidak usah karena nanti pasti tertawa tawa sendiri ketika saya membuka tulisan yang pernah saya tulis dari masa depan, baik 1 - 2 bulan, bahkan tulisan yang berumur tahunan 3 - 5 tahun sambil merenungi pencapaian pencapaian kondisi yang telah saya alami sebelumnya seperti orang yang bercermin di masa lalu.

Akhirnya dengan menuangkan uneg uneg kedalam tulisan ini kondisi diri saya jadi lebih tenang lagi jadi saya bisa bekerja lagi, menulis... menulis kode bahas pemrograman php - html codeigniter yang bermasalah ini... ayo kita ngoding... !




Jumat, 30 Desember 2016

Last Post Of The Year

Sudah lebih dari 3 bulan sejak tulisan terakhir di blog ini, selain karena memang sekarang sudah ada beberapa kerjaan dan ada kegiatan tambahan dalam beberapa komunitas baik itu komunitas yang berhubungan dengan pekerjaan, hobi maupun komunitas yang berhubungan dengan bidang yang saya lalui selama masa studi.

Untuk tahun tahun ke depan salah satu keinginan saya adalah untuk meneruskan studi baik itu via jarak jauh alias online atau berhijrah ke sebuah tempat / lokasi baru untuk merasakan suasana dan pengalaman baru tapi itu nanti 3 atau 4 tahun kemudian ketika sudah benar benar memiliki kondisi keadaan yang stabil (karena sekarang baru mulai stabil), itupun jika situasi dan kondisi memungkinkan.

Saya adalah salah satu orang yang percaya dengan jalan yang dituntun oleh tuhan entah lewat apapun itu medianya, oleh tanda di jalan, omongan dari seseorang atau berbagai media lainnya bahkan media yang katanya hoax di facebook akhir akhir ini. Karena beberapa hari yang lalu sempat terlintas di benak saya mengenai manajemen logika dan hati, dimana logika berdasarkan akal sebagai pemegang kemudinya, dan manajemen kelakuan berbasis hati adalah menggunakan iman sebagai pemegang kemudinya, lalu kemudian saya proyeksikan kepada kondisi lingkungan sekitar dan negara sekitar bahwa di negara ini banyak orang yang menjadikan iman sebagai pemegang kendali kelakuannya, oleh karena itu munculah perilaku nekat yang sekarang kata tersebut sudah identik dengan salah satu sopporter sepak bola tertentu.

Selain itu di tahun tahun berikut saya ingin menikmati proses kehidupan suka, duka yang pasti akan dialami oleh setiap mahluk yang tinggal di dunia ini, dan memang dunia adalah tempat untuk berjuang meskipun apa yang kita perjuangan kadang tidak terwujud dan kita anggap itu buruk bagi kita, padahal sesungguhnya itu baik bagi diri kita.

Dan memang menulis di blog seperti ini juga membutuhkan manajemen untuk menyisikan sebagian waktu untuk luang, karena memang menulis itu juga tidak gampang, terlebih kondisi yang saya hadapi sekarang sangat jauh berbeda daripada ketika masih sering lontang lantung gak jelas di gedung kampus dimana saya mendapatkan ijazah yang sampai sekarang masih bingung mau dipakai untuk apa yang akhirnya nanti bakal saya pakai untuk meneruskan masa studi.

Selain menulis blog di tempat ini saya juga punya rumah rumah kos lain untuk membahas mengenai acara acara gratis seperti biasanya, sampai dengan isu isu politik yang mungkin untuk menulis disitu saya harus mencari cari data dan referensi karena keseriusan itu dan tidak asal ketik seperti di tempat lain dan disini. dan sepertinya saya lupa kalau menulis itu ya memang bukan asal mengetik tok.

Itu saja tulisan kali ini, btw halaman UI alias interface atau tatap muka nya blogger sekarang agak berbeda, daripada beberapa bulan yang lalu atau malah beberapa tahun yang lalu, ya nggak papa, sing penting jangan sampai user merasa nggak enak saja lah, yo wes lek ngono, sampai jumpa di next post

Selasa, 13 September 2016

Budaya Instan

Menurut saya budaya instan itu bukanlah sebuah budaya, bamun hanya aebuah perilaku yang dibiasakan, sehingga lama kelamaan perilaku tersebut akan berlaku secara turun temurun dan menjadi sebuah budaya. Ibarat kotoran yang dicat dan dimodifikasi sedemikian rupa lalu kemudian dilabel sebagai sebuah emas, meskipun pada generasi pertama orang masih bisa membedakan mana kotoran dan mana emas, namun pada generasi berikutnya orang sudah tidak bisa membedakan mana kotoran dan mana emas.

Bangsa yang melahirkan negara ini sebenarnya, menurut saya bukanlah sekumpulan orang yang suka dengan yang instan, terlebih jika ditelusuri lebih lanjut banyak sekali terdapat peninggalan yang menurut saya diperlukan beratus ratus tahun untuk membuatnya, seperti borobudur misalnya, sistem pemerintahan majapahit dan seterusnya.

Dan ketika saya telusuri lebih lanjut, budaya instan ini timbul dikarenakan oleh manusia yang tidak berada di dalam garis keseimbangan di dalam keberlangsungan hidupnya, ia ingin mengikuti kondisi sosial dimana segalanya dapat diraih dalam waktu sekejap, misal ada iming iming investasi sekian dalam waktu beberapa hari dapat kembali sekian kali lipat. Yang jika dilihat dari kacamata setingkat lebih tinggi daripada manusia, akan terlihat manusia manusia instan tersebut yang hanya berjung kepada materialisme.

Pada akhirnya ketika sesuatu tersebut didapat ia tidak puas terhadapnya, kemudian dia akan mencari sesuatu yang lebih dan lebih lagi, bahkan kalau bisa dia akan mencoba untuk menguasai dunia. Ya memang kelihatan seperti kisah di film film kartun, akan tetapi bukanlah tidak mungkin hal ini akan terjadi, jika budaya instan ini dibiasakan.

Untuk itu saya sendiri mencoba untuk belajar untuk senantiasa menahan hawa nafsu terhadap hal hal yang sifatnya ingin segera dicapai. Dan saya mencoba untuk selalu belajar menikmati proses, proses susah senangnya bekerja, gampang sulitnya belajar, dan apapun itu yang dinamakan dengan proses.

Bukankah yang nikmat di dunia ini adalah proses, maka tuhan tidaklah menagih hasil dari setiap perbuatanmu, melainkan bagaimana proses ketika kami berbuat baik, proses ketika kamu berusaha sekuat tenaga untuk menghindari maksiat atau hal hal yang dilarang-Nya. Sedangkan di surga nanti kamu tidak akan bisa menikmati sebuah proses, karena segala sesuatu yang kamu inginkan akan terwujud dalam waktu sekejap, maka nikmatilah segala proses baik senang dan sesih, baik dan buruk apapun itu, sebagai tanda syukur karena kamu telah ada, kamu telah dilahirkan di dunia ini dengan segala proses yang menyertaimu.